Power

Power
Tujuan pembuatan blog "Gogeneration" ini adalah sebagai sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan dan mencerdaskan anak bangsa, dengan mengumpulkan tutorial dan artikel yang terserak di dunia maya maupun di literature-literature yang ada. Semoga dengan hadirnya blog "Gogeneration" ini dapat membawa manfaat bagi kita semua. dan saya ingin sharing tentang power plant dan substation khususnya di electrical, mechanical , automation, scada. walaupun sudah lebih dari sepuluh tahun menggeluti dunia itu tapi masih banyak hal yang harus dipelajari. dengan blog ini saya berharap bisa saling sharing, Blog ini didedikasikan kepada siapa pun yang mencintai ilmu pengetahuan
Powered By Blogger

Minggu, 29 Januari 2012

IMPEDANSI


IMPEDANSIPDF

Impedance (technical:) the total resistance of an electric circuit to the flow of alternating current
(Oxford Advanced Learner’s Dictionary)  
Kali ini kita coba lebih melihat lagi “apa saja yang menghalangi arus listrik pada sebuah penghantar”. Dalam tulisan “Puang Taba…….”, kita sudah membahas sedikit hukumnya pak Ohm dalam ilmu listrik (masih ingat, kan? Itu lho yang rumusnya ditulis I = V/R). Ternyata jika tegangan yang diberikan kepada rangkaian berubah-ubah baik besarnya maupun arahnya, maka selain R (Resistansi, Hambatan), masih ada lagi penghambat lainnya, namanya hambatan reaktansi XL (barangkali karena sifatnya bereaksi ?). Berbeda dengan R yang dapat diamati secara nyata, XL ini hanya bisa diketahui  lewat khayalan . Dalam penggambaran ilmu matematika, hambatan XL selalu diletakkan pada sumbu khayal (sumbu y) pada salib-sumbu x-y, sementara R diletakkan pada sumbu nyata (sumbu x) pada salib sumbu x-y.
Catatan oleh Adabuddin 
 Impedance (technical:) the total resistance of an electric circuit to the flow of alternating current
(Oxford Advanced Learner’s Dictionary)
 
Kali ini kita coba lebih melihat lagi “apa saja yang menghalangi arus listrik pada sebuah penghantar”. Dalam tulisan “Puang Taba…….”, kita sudah membahas sedikit hukumnya pak Ohm dalam ilmu listrik (masih ingat, kan? Itu lho yang rumusnya ditulis I = V/R). Ternyata jika tegangan yang diberikan kepada rangkaian berubah-ubah baik besarnya maupun arahnya, maka selain R (Resistansi, Hambatan), masih ada lagi penghambat  lainnya, namanya hambatan reaktansi XL (barangkali karena sifatnya bereaksi ?). Berbeda dengan R yang dapat diamati secara nyata, XL ini hanya bisa diketahui  lewat khayalan . Dalam penggambaran ilmu matematika, hambatan XL selalu diletakkan pada sumbu khayal (sumbu y) pada salib-sumbu x-y, sementara R diletakkan pada sumbu nyata (sumbu x) pada salib sumbu x-y.
Cerita di atas mungkin terlalu susaah difahami. Kalau begitu, kali ini saya akan menuliskan masalah ini  menurut pengertian praktis dan sederhana menurut fikiran saya yang awam ini.
Jika tegangan berbentuk bolak-balik (atau ada perubahan nilai besar dan arahnya, ~waduuuh, apa lagi ini~), disamping R  hambatan lain adalahhambatan reaktansi  XL, satuannya sama juga dengan R yaitu  Ohm.
 
Kalau kita mau menghayati masalah ini, hukumnya paling tidak ada 3 dan digabung-gabung. Salah satu hukum itu namanya HUKUM LENZ, bunyinya :
Arah arus induksi selalu melawan sebab/penyebab yang menimbulkannya. Bila arus tersebut berubah-ubah, maka fluks magnet yang timbul juga akan berubah-ubah, sehingga menimbulkan GGL induksi sebesar : e = - L di/dt Volt.
L = induksi sendiri (satuan Henry)
di/dt = perubahan arus pada selang waktu dt.
Bagaimana kalau kita lupakan saja dahulu hukum-hukum di atas dan kita terjemahkan secara sederhana sebagai berikut:
Jika suatu penghantar listrik dialiri arus bolak-balik, maka di sekitar penghantar akan timbul medan magnit (fluks, lambang Ф) yang juga bolak-balik.
Jika penghantar tersebut dibuat menjadi kumparan (memutar/melilit) dan inti kumparan (tempat melilitkan penghantar) merupakan media penghantar medan magnit (misalnya besi), maka pada media tersebut akan timbul medan magnit (Ф)  yang juga bolak balik (lihat gambar)

Sekarang di sekitar medan magnit tersebut dipasang kumparan lain, maka medan magnit atau sering juga disebut sebagai Garis Gaya (Ф) tsb akan memotong kumparan tadi sehingga di ujung kumparan baru tadi timbul tegangan induksi (atau sering disebut sebagai Gaya Gerak Listrik, GGL).
 
Kalau demikian, maka dapat dimengerti jika medan magnit bolak-balik yang timbul juga memotong kumparan yang menjadikannya. Akibat dari hal itu adalah timbulnya tegangan Induksi (GGL) pada kumparan tersebut, jadi ada dua tegangan  pada kumparan. Yang pertama tegangan bolak-balik dari sumber dan yang kedua adalah tegangan (ggl) induksi sendiri. Inilah biang keroknya; tegangan induksi sendiri tadi bersifat melawan tegangan yang menjadikannya (hukum Lenz). Sifat menghambat inilah yang disebut “Hambatan Reaktansi Induktif” dan dilambangkan dengan XL. Bersama-sama dengan Hambatan R, keduanya melakukan penghambatan kepada mengalirnya arus listrik. Dan total dari penghambatan ini disebut IMEDANCE (diindonesiakan menjadi IMPEDANSI). Peristiwa ini hanya ada pada tegangan/arus  bolak-balik. Arus/tegangan bolak-balik ini adalah jenis “strom” yang dijual oleh PLN. Selain arus bolak-balik (alternating current atau AC) ada juga strom jenis lain yaitu tegangan/arus searah (direct current atau DC).
Jadi hambatan R dan hambatan Reaktansi XL adalah serupa tapi tidak sama. Bisa dijumlah ? Oh bisa tetapi memakai Phytagoras. Kalau begitu, segi tiga lagikah ? Benar memang segi tiga dan namanya SEGI TIGA IMPEDANSI. Mari kita lihat.
 
Demikian Catatan kali ini, tentunya kuperuntukkan bagi anda anggota KCA yang menangani masalah-masalah kelistrikan khususnya di PLN .
Mari kita melakukan tugas-tugas ini dengan penuh dedikasi dan keikhlasan, dan lihatlah apa yang akan terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar