CATATAN-CATATAN TENTANG CATER 4 |
BACK TO BASIC ATAU KEMBALI KE (ILMU) DASAR PERKALIAN Sewaktu di SD kita sudah belajar perkalian disamping penjumlahan/pengurangan, dan pembagian. Tentu saja masalah ini sangat terang dan tidak perlu diulangi lagi penjelasannya. Ada hal yang perlu saya tarik ke belakang tentang ini, yaitu lambang perkalian. Misalnya a dikali dengan b, maka kita akan menuliskannya seperti: a x b = a * b = a . b = ab à jadi a kali b sama dengan ab opini oleh adabuddin BACK TO BASIC ATAU KEMBALI KE (ILMU) DASARPERKALIAN Sewaktu di SD kita sudah belajar perkalian disamping penjumlahan/pengurangan, dan pembagian. Tentu saja masalah ini sangat terang dan tidak perlu diulangi lagi penjelasannya. Ada hal yang perlu saya tarik ke belakang tentang ini, yaitu lambang perkalian. Misalnya a dikali dengan b, maka kita akan menuliskannya seperti: a x b = a * b = a . b = ab à jadi a kali b sama dengan ab Dalam kasus di atas, dari ab bisa dicari a dan bisa dicari b, bagaimana? a = ab/b dan b = ab/a Tetapi 2 kali 4 tidak sama dengan 24 bukan ?. Mari kita lihat hal yang sangat familiar dengan kta sehari-hari, yaitu perkalian-perkalian antara lain sbb; (kW) kali h = kWh V kali A = VA Jadi h dapat dicari dari kWh dan A bisa dicari dari VA. kWh ; kita sudah tahu dari catatan terdahulu yaitu satuan energi listrik V ; adalah satuan tegangan listrik, kepanjangannya adalah Volt. A ; adalah satuan arus listrik, kepanjangannya adalah Ampere (dibaca: Amper) Perbedaan antara Wh dan VA (kali ini kita pakai besarannya) Energi listrik (lambang W) adalah Tegangan listrik (lambang E) dikalikan dengan Arus listrik (lambang I) dikali lagi dengan suatu faktor yang disebut Cosφ (dibaca: kosfi) (nanti kita bicarakan kemudian). Jadi dalam bentuk rumus : W = E . I . Cos φ dengan penjelasan : W ; Energi listrik dalam satuan Wh E ; Tegangan listrik dalam satuan V I ; Arus listrik dalam satuan A Cos φ ; suatu faktor yang disebut sebagai ”faktor daya” VA adalah satuan ”daya semu” (tanpa faktor daya). Nilai Cos φ berkisar antara 0 sampai dengan 1. Dalam hal perhitungan kita sehari-hari dalam mencari “jam nyala” atau h di CATER, biasanya cos φ diambil nilai 1, dengan demikian jadilah Wh atau kWh sama besarnya dengan VA atau kVA. Jam Nyala (h) = kWh /kW = kVAh / kVA Contoh : Daya terpasang suatu Instalasi adalah 10 A, tegangan 220 V menyala selama 1 bulan dengan rata-rata beban 6 A. Mari kita coba cari jam nyalanya. Daya terpasang : 220 x 10 = 2.200 VA. Kita anggap cosφ = 1, maka VA = Watt. Jadi Daya terpasang = 2.200 Watt. Karena beban rata-rata 6 A, maka Daya rata-rata = 220 x 6 x 1 = 1.320 Watt = 1,32 kW Jam 1 bulan = 24 x 30 = 720 jam = 720 h. Seharusnya kWhmeter akan mencatat sebesar: 1,32 kW x 720 h = 950,4 kWh. JADI JAM NYALA (h) = 950,4 kWh / 2.200 Watt = 950,4 kWh / 2,2 kW = 432 jam. Panjang bangat jalannya, padahal kita kan Cuma tahu begini: Stand akhir - Stand awal = 950,4 Jam Nyala = 950,4 / 2,2 = 432 jam. Mungkin perlu juga kita kita membahas secara sederhana dan lebih detail tentang perbedaan VA dan Watt ini ?. OK ? SELAMAT BEKERJA, APAPUN KALAU DILAKSANAKAN DENGAN IKHLAS, AKAN TERASA INDAH DAN RINGAN. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar